Sabtu, 12 November 2011

Rahasia Gula Pasir, Gula Batu, dan Gula Merah

Gula pasir, gula batu dan gula merah mempunyai dampak bagi tubuh, khususnya pankreas.
Gula Pasir
Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh perlu 3 menit. Tapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan kira-kira 140 menit. Mengapa?
Proses pembuatannya, gula pasir dipanaskan s/d 400 derajat Celcius. Semakin tinggi proses pemanasan, makanan akan semakin sulit dicerna.
Dalam sehari, pankreas yang normal hanya mampu mengubah 5 gram (½ sendok) gula pasir menjadi energi. Bagaimana jika kita mengkonsumsi lebih dari ½ sendok gula pasir?
Sisa gula pasir yang tidak bisa diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh menjadi gula darah dan lemak. Kelamaan tubuh kita akan terkena penyakit diabetes.
Gula Batu
Bentuk seperti batu (bening / putih, mirip es batu). Proses pembuatan hampir sama dengan gula pasir, tapi suhu untuk memprosesnya tak setinggi gula pasir. Dalam sehari, pankreas yang normal mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi energi. Gula batu tergolong lebih sehat daripada gula pasir.

Yang disebutkan disini adalah gula batu asli, sebab sekarang banyak beredar gula batu yang dibuat dari peleburan gula pasir. Gula batu yang seperti ini sama berbahayanya dengan gula pasir. Sungguh disayangkan memang sangat sulit membedakan gula batu asli dan yang palsu.
Gula Merah / Gula Jawa
Dibuat dari bunga pohon kelapa/ aren (coklat kemerahan), biasanya lebih sering digunakan untuk bumbu dapur. Dalam satu hari, pankreas yang normal mampu mengubah 90 gram (sekitar 9 sendok makan) gula merah menjadi energi. Jika dibandingkan, gula merah adalah gula yang paling sehat di antara gula pasir dan gula batu.
Agar pankreas tak kelelahan, kita mengurangi konsumsi gula merah, gula batu, terlebih lagi gula pasir. Pankreas mempunyai batas kemampuan untuk mengubah gula menjadi energi, jika pankreas sudah tak mampu melakukan tugasnya, tubuh bisa terkena penyakit diabetes.
Konsumsilah gula dengan bijak.
sumber : www.selamatpagi.net

0 komentar:

Posting Komentar